ASET TETAP
PSAK 16 (Revisi 2007)
Aset Tetap
Pengertian Aset Tetap berdasrkan PSAK 16 par 06:
Aset tetap adalah aset
berwujud yang :
a) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujan administrative, dan
b) Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
a) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujan administrative, dan
b) Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Cost Model
Komponen biaya perolehan aset tetap meliputi :
a. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi discount pembelian dan potongan-potongan lain.
b. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk mmembawa asset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar asset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, dan
c. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan asset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset tetap tersebut selama periode tertentu untuk yujuan selain menghasilkan persediaan (PSAK 16 Revisi 07, par 15)
a. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi discount pembelian dan potongan-potongan lain.
b. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk mmembawa asset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar asset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, dan
c. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan asset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset tetap tersebut selama periode tertentu untuk yujuan selain menghasilkan persediaan (PSAK 16 Revisi 07, par 15)
Nilai aset tetap
didasarkan atas harga perolehannya yang mencakup segala pengeluaran untuk
memperoleh aset tetap sampai siap digunakan missal harga beli, ongkos angkut,
PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan. Biaya-biaya yang tidak menambah manfaat
pada aset tetap tidak boleh dimasukkan kedalam harga perolehan aset tetap
missal : kerusakan yang sisengaja, kesalahan pemasangan , denda dari badan
pemerintah, pencurian, kerusakan selama bongkar pasang.
(PPN Masuka yang tidak dapat dikreditkan akan menambah
harga barang)
Contoh biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung adalah :
a. Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari pembangunan atau akuisisi aset tetap,
b. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik
c. Biaya nandling dan penyerahan awal
d. Biaya perakitan dan instalasi
e. Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi baik, setelah dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian tersebut (missal contoh produksi dari peralatan yang sedang diuji), dan
a. Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari pembangunan atau akuisisi aset tetap,
b. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik
c. Biaya nandling dan penyerahan awal
d. Biaya perakitan dan instalasi
e. Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi baik, setelah dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian tersebut (missal contoh produksi dari peralatan yang sedang diuji), dan
f. Komisi professional. (PSAK 16 R07 par 17)
Contoh 1 :
1 Maret 2014 dibeli
sebuah kendaraan untuk operasional sbb:
Harga beli Rp. 8.000.000, PPN Rp. 800.000 (tidak dapat dikreditkan), ongkos transport Rp. 100.000, bea balik nama Rp. 900.000, beban asuransi pengangkuatan Rp. 35.000. denda pengangkutan Rp. 75.000 atas kelalaian sopir.
Harga beli Rp. 8.000.000, PPN Rp. 800.000 (tidak dapat dikreditkan), ongkos transport Rp. 100.000, bea balik nama Rp. 900.000, beban asuransi pengangkuatan Rp. 35.000. denda pengangkutan Rp. 75.000 atas kelalaian sopir.
Berapakah harga
perolehan aset tersebut?
Jawab :
Rincian Biaya
|
Jumlah
|
Harga beli
|
8.000.000
|
PPN tidak dapat
dikreditkan
|
800.000
|
Ongkos transport
|
100.000
|
Bea balik nama
|
900.000
|
Beban asuransi
pengangkutan
|
35.000
|
Jumlah harga perolehan
|
9.835.000
|
Denda
|
75.000
|
Kas yang dibayar
|
9.910.000
|
1 /03/ 2014 Kendaraan Rp.
9.835.000
Beban Lain-lain Rp. 75.000
Kas Rp.
9.910.000
A.
PEROLEHAN AKTIVA TETAP
1.
PEROLEHAN AKTIVA TETAP MELALUI PEMBELIAN
1.1
Pembelian Tunai
cost = harga beli aktiva + biaya-biaya yang dikeluarkan
Contoh
2:
Pada
tanggal 10 Maret 2014 dibeli mesin,dengan harga beli Rp. 100.000.000, ongkos
angkut Rp. 500.000, biaya pemasangan dan percobaan Rp. 5.000.000 dibayar tunai.
Jurnal :
10/03/2014 Mesin Rp.105.500.000
Kas Rp.105.500.000
1.2
Pembelian Kredit
cost = harga beli aktiva + biaya-biaya yang dikeluarkan
Contoh 3 :
Pada
tanggal 13 Maret 2014 dibeli mesin,dengan harga beli Rp. 90.000.000, ongkos
angkut Rp. 500.000, biaya pemasangan dan percobaan Rp. 5.000.000 dibayar 2
minggu kemudian.
Jurnal :
13/03/2014 Mesin Rp.95.500.000
Kas Rp.95.500.000
1.3
Pembelian Cicilan
Cost = harga beli
aktiva + biaya-biaya yang dikeluarkan
#bunga yang dibayarkan tidak menambah harga perolehan aktiva
Contoh 4:
Dibeli mesin, harga
beli Rp.100.000.000, dibayar secara cicilan selama 4 bulan, cicilan per bulan
Rp. 25.000.000 bunga 1% per bulan dari saldo pinjaman, ongkos angkut Rp.
500.000, biaya pemasangan dan percobaan Rp. 5.000.000 dibayar tunai.
Bulan
|
Cicilan
dan Bunga
|
Bunga Pinjaman 1%
|
Pembayaran Utang
|
Saldo Pinjaman
|
0
|
105.500.000
|
|||
1
|
26.000.000
|
1.000.000
|
25.000.000
|
75.000.000
|
2
|
25.750.000
|
750.000
|
25.000.000
|
50.000.000
|
3
|
25.500.000
|
500.000
|
25.000.000
|
25.000.000
|
4
|
25.250.000
|
250.000
|
25.000.000
|
0
|
Jurnal :
Mesin Rp.
105..500.000
Utang Rp.
100.000.000
Kas Rp. 5.500.000
Pembayaran cicilan
pertama :
Utang Rp. 25.000.000
Beban Bunga Rp. 1.000.000
Kas Rp.
26.000.000
2.
ASET TETAP YANG DIBUAT SENDIRI
Aset tetap yang dinuat sendiri dapat dibiayai dengan dua
sumber pembiayaan yaitu dari modal sendiri dan pinjaman. Jika aset tetap
dibiayai terdapat unsure pinjaman, maka akan menimbulakan biaya bunga dari
pinjaman tersebut.
Perlakuan akuntansi untuk bunga pinjaman tersebut adalah
sebagai berikut:
Bunga pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan asest
tetap :
Menambah biaya produksi aset tetap yang dibangun.
Bunga pinjaman yang terjadi setelah pembanguan aset tetap
:
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasi dikapitalisasi
sebagai bagian biaya perolehan aset
tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. (PSAK 26, par1)
Penetapan Cost aset
tetap yang dibuat sendiri
Cost atas aset tetap yang dibuat sendiri adalah total
biaya produksi atas aset tersebut sampai siap digunakan
Contoh
5:
01/03/2013 PT.SUKA SENANG melakukan pinjaman jangka
pendek 10 bulan Rp. 100.000.000 dengan bunga pinjaman 1% dari saldo dibayar
setiap awal bulan untuk membangun sebuah kantor.
01/04/13 – 01/06/13 dilakukan pembanguan gedung dengan
rincian biaya sebagai berikut:
Biaya bahan 50.000.000
Biaya overhead pabrik 25.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 25.000.000
Jumlah 100.000.000
Diminta :
a. Buatlah table pembayaran bunga
b. Hitunglah biaya produksi bangunan
c. Tetapkanlah cost aset tersebut jika harga pasar aset Rp.
101.000.000 !
Jawab : a. table
pembayaran bunga
Bulan
|
Cicilan
dan Bunga
|
Bunga Pinjaman 1%
|
Pembayaran Utang
|
Saldo Pinjaman
|
01/03
|
100.000.000
|
|||
01/04
|
26.000.000
|
1.000.000
|
25.000.000
|
75.000.000
|
01/05
|
25.750.000
|
750.000
|
25.000.000
|
50.000.000
|
01/06
|
25.500.000
|
500.000
|
25.000.000
|
25.000.000
|
01/07
|
25.250.000
|
250.000
|
25.000.000
|
0
|
Masa pembangunan aset tetap 01/04-01/06/2013
Bunga pinjaman yang menambah perolehan aset tetap adalah
:
Rp.750.000+Rp.500.000 = Rp.1.250.000(bunga pd masa
pembuatan aset tetap)
b. Total biaya produksi
:
- Bunga Pinjaman Rp. 1.250.000
- Biaya bahan Rp. 50.000.000
- Biaya overhead pabrik Rp.
25.000.000
- Biaya tenaga kerja langsung Rp. 25.000.000
Jumlah Rp.101.250.000
c.Cost aset = Rp. 101.000.000 (harga pasar)
Karena
harga pasar < biaya produksi
3.
ASET TETAP DITERIMA DARI PIHAK LAIN
Diterima
sebagai hadiah
Cost = harga pasar aset + biaya tambahan lainnya
Contoh 6 :
Diterima hadiah
berupa kendaraan atas undian tabungan BCA seharga Rp. 100.000.000, pajak hadiah
20% ditanggung oleh pemenang. Biaya balik nama Rp. 250.000 dan ongkos angkut
Rp. 200.000 dibayar oleh pemenang.
Hitunglah cost aset
tersebut .
Harga pasar aset 100.000.000
Bea balik nama 250.000
Ongkos angkut 200.000
Cost
aset 100.450.000
Pajak 20% 20.000.000
Bea balik nama 250.000
Ongkos
angkut 200.000
Kas (20.450.000)
Kontribusi Pendapatan
80.000.000
Jurnal :
Kendaraan Rp.
100.450.000
Kas Rp.
20.450.000
Kontribusi pendapatan Rp. 80.000.000
4.
ASET TETAP DIPEROLEH DENGAN PENUKARAN DENGAN SAHAM
Jika aset tetap
dimana pembayarannya dengan saham perusahaan yang diterbitkan, maka Cost atas
aset tersebut dapat ditetapkan sbb :
Harga pasar aset tetap
|
Harga pasar saham
|
Penetapan Cost
|
Diketahui
|
Tidak diketahui
|
Harga pasar aset tetap
|
Tidak diketahui
|
Diketahui
|
Harga pasar saham
|
Tidak diketahui
|
Tidak diketahui
|
Dari jasa penaksir yang independent
|
Contoh 7:
Dibeli sebuah
kendaraan dengan menyerahkan 1.000 lembar saham biasa nominal Rp. 100.000 per
lembar. Tentukan cost kendaraan jika :
a. Harga pasar aset tetap Rp. 125.000.000
b. Harga pasar saham Rp. 120.000 per lembar
a. Harga pasar aset tetap Rp. 125.000.000
b. Harga pasar saham Rp. 120.000 per lembar
jawab :
a. Harga pasar aset tetap Rp. 125.000.000
Harga pasar aset tetap Rp.125.000.000
Total nominal saham : 1.000 x Rp. 100.000 Rp.100.000.000-
Additionall paid in capital Rp. 25.000.000
a. Harga pasar aset tetap Rp. 125.000.000
Harga pasar aset tetap Rp.125.000.000
Total nominal saham : 1.000 x Rp. 100.000 Rp.100.000.000-
Additionall paid in capital Rp. 25.000.000
Jurnal
:
Automobile
Rp.
125.000.000
Common Stock Rp.
100.000.000
Additional paid in capital Rp. 25.000.000
b. Harga pasar saham 120.000 per lembar
Total harga pasar saham 1.000 x Rp. 1200.000 Rp.120.000.000
Total nominal saham : 1.000 x Rp. 100.000 Rp.100.000.000-
Additionall
paid in capital Rp. 22.000.000
Jurnal
:
Automobile
Rp.
120.000.000
Common Stock Rp.
100.000.000
Additional paid in capital Rp. 20.000.000
5.
ASET TETAP DIPEROLEH DENGAN PENUKARAN ASET TETAP LAINNYA
Aset tetap dapat
diperoleh dengan cara melakukan penukaran dengan aset tetap lainnya yang
dimiliki perusahaan. Penukaran tersebu dapat dilakukan antara aset yang sejenis
maupun yang tidak sejenis.
Perhitungan rugi laba
atas penukaran aset tetap yang tidak sejenis sbb :
Nilai buku aset yang
lama xx
Nilai pasar aset yang
lama xx
Laba/rugi penukaran
aset xx
Contoh 8:
Kendaraan per 31/12/13
Harga perolehan Rp.
200.000.000
Akumulasi penyusutan Rp. 50.000.000
Pada tanggal
05/01/2014 ditukar dengan mesin seharga Rp. 225,000.000. kendaraan dinilai Rp.
175.000.000, perusahaan menambah uang tunai Rp.50.000.000.
Hitunglah laba atau rugi
penukaran dan cost aset yang baru.
Jawab :
Mesin Rp.
225.000.000
Harga perolehan
kendaraan Rp.
200.000.000
Akumulasi
penyusutan Rp. 50.000.000-
Nilai buku kendaraan Rp.150.000.000
Harga
pasar kendaraan Rp.
175.000.000-
Laba penukaran aset Rp. 25.000.000
Jurnal :
05/01/13 Mesin Rp. 225.000.000
Akumulasi
penyusutan Rp. 50.000.000
Kendaraan Rp.
200.000.000
Kas Rp. 50.000.000
Laba
Pertukaran Rp. 25.000.000
B.
PENYUSUTAN AKTIVA
TETAP
Faktor-faktor yang menyebabkan pengurangan manfaat:
1. Pengurangan fisik akibat kerusakan karena dipakai.
2. Penyusutan fungsional meliputi ketidaklayakan dan ketinggalan jaman.
1. Pengurangan fisik akibat kerusakan karena dipakai.
2. Penyusutan fungsional meliputi ketidaklayakan dan ketinggalan jaman.
Penyusutan (depresiasi)
Merupakan penurunan nilai manfaat secara periodic dari
aktiva tetap. Menurut SAK penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang
dapat disusutkan setiap periode dari suatu aktiva tetap sepanjang masa manfaat.
Jumlah yang dapat disusutkan = Harga perolehan – Nilai
sisa
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan
besarnya penyusutan :
a. Harga peolehan
b. Estimasi nilai sisa
c. Estimasi umur manfaat
a. Harga peolehan
b. Estimasi nilai sisa
c. Estimasi umur manfaat
Perhitungan
penyusutan dilakukan setiap akhir periode akuntansi.
Penetapan perhitungan penyusutan :
Dihitung
dari bullan pemakaian, jika tgl pemakaian tgl 15, maka penyusutan dimulai pada
bulan ybs, tetapi jika tgl pemakaian 16 maka penyusutan dihitung mulai bulan
berikutnya.
Penyusutan aktiva tetap dapat dilakukan sepanjang nilai
bukunya > nilai sisa. Jika nilai buku = nilai sisa, maka aktiva tetap
tersebut tidak dapat disusutkan lagi.
Metode Penyusutan
1. Berdasarkan waktu :
|
1.1
Metode yang sama setiap periode
1.1.1
Straight Line
Method
1.2
Metode Pembebanan yang menurun
1.2.1
Double Declining
Balance
1.2.2
Declining Balance
1.2.3
Sum of the year
digit
|
2. Berdasarkan penggunaan:
|
2.1 Metode jam jasa
2.2 Metode unit produksi
|
3.
Berdasarkan
criteria lainnya :
|
3.1 Berdasarkan kelompok dan gabungan
3.1.1
Metode kelompok
3.1.2
Metode gabungan
3.2 Metode persediaan
3.3 Metode anuitas
|
1.
STRAIGHT LINE METHOD (metode garis lurus)
Menghasilkan
beban penyusutan yang sama setiap tahunnya dengan asumsi pemakaian aktiva
dimulai pada awal tahun.
Tarif
% x (HP – NS)
Contoh
1:
Kendaraan
digunakan tgl 04-04-2010, harga perolehan Rp. 18.000.000, nilai sisa Rp.
3.000.000, umur manfaat 5 tahun.
Diminta
:
Hitung
penyusutan setiap tahun!
Jawab
:
Tarif = 100/5 = 20%
Tahun
|
HP
|
Beban Penyusutan
|
Akum. Penyusutan
|
Nilai Buku
|
|
04/04/10
|
18.000.000
|
18.000.000
|
|||
2010
|
9/12x20%x(18.000.000–3.000.000)
|
2.250.000
|
2.250.000
|
15.750.000
|
|
2011
|
20%x(18.000.000–3.000.000)
|
3.000.000
|
5.250.000
|
12.750.000
|
|
2012
|
20%x(18.000.000–3.000.000)
|
3.000.000
|
8.250.000
|
9.750.000
|
|
2013
|
20%x(18.000.000–3.000.000)
|
3.000.000
|
11.250.000
|
6.750.000
|
|
2014
|
20%x(18.000.000–3.000.000)
|
3.000.000
|
14.250.000
|
3.750.000
|
|
2015
|
3/12x20%x(18.000.000–3.000.000)
|
750.000
|
15.000.000
|
3.000.000
|
2.
DECINING BALANCE METHOD (METODE 2 KALI GARIS LURUS)
Metode
ini menghasilkan beban penyusutan periodic yang semakin menurun sepanjang umur
estimasi aktiva. Dalam metode ini, sekalipun umur ekonomisnya belum habis
tetapijika nilai bukunya = nilai residu, maka tidak boleh disusutkan lagi untuk
periode berikutnya.
Tariff
penyusutan % = 2 x garis lurus
2 x
100/umur manfaat
Contoh
2:
Kendaraan
digunakan tgl 04-04-2010, harga perolehan Rp. 18.000.000, nilai sisa Rp.
3.000.000, umur manfaat 5 tahun.
Diminta
:
Hitung
penyusutan setiap tahun!
Jawab
:
Tarif
= 100/5 = 20%
Tahun
|
HP
|
Beban Penyusutan
|
Akum. Penyusutan
|
Nilai Buku
|
|
04/04/10
|
18.000.000
|
18.000.000
|
|||
2010
|
9/12x40%x(18.000.000–3.000.000)
|
5.400.000
|
5.400.000
|
12.600.000
|
|
2011
|
40%x(18.000.000–3.000.000)
|
5.040..000
|
10.440.000
|
7.560..000
|
|
2012
|
40%x(18.000.000–3.000.000)
|
3.024.000
|
13.464.000
|
4.536.000
|
|
2013
|
4.536.000-3.000.000)
|
1.536.000
|
15.000.000
|
3.000.000
|
|
2014
|
|||||
2015
|
Disusutkan
sampai tahun 1999 karena nilai buku = nilai residu
3.
SUM OF THE YEAR DIGITS (METODE ANGKA TAHUN)
Penyusutan per tahun
= tarif penyusutan x (HP-NS)
Penetapan penyebut : penjumlahan
atas dasar bilangan tahun pertama hingga tahun terakhir.
Missal 5 tahun,
penyebut : 1+2+3+4+5=15
Contoh 3:
Kendaraan
digunakan tgl 31-12-2010, harga perolehan Rp. 18.000.000, nilai sisa Rp.
3.000.000, umur manfaat 5 tahun.
Diminta
:
Hitung
penyusutan setiap tahun!
Jawab
:
Tahun
|
Perhitungan Penyusutan
|
Akum. Penyusutan
|
Total penyusutan
|
2010
|
5/15x(18.000.000–3.000.000)
|
5.000.000
|
5.000.000
|
2011
|
4/15x(18.000.000–3.000.000)
|
4.000.000
|
4.000.000
|
2012
|
3/15x(18.000.000–3.000.000)
|
3.000.000
|
3.000.000
|
2013
|
2/15x(18.000.000–3.000.000)
|
2.000.000
|
2.000.000
|
2014
|
1/15x(18.000.000–3.000.000)
|
1.000.000
|
1.000.000
|
2015
|
15.000.000
|
15,000,000
|
4. UNITS OF PRODUCTION
METHOD (METODE UNIT PRODUKSI)
Metode
ini menghasilkan beban penyusutan yang berbeda-beda setiap periode menurut
jumlah pengunaan aktiva. Umur aktiva dinyatakan dalam kapasita produksi.
Rumus
:
Penyusutan
per tahun = total produksi setahun x tariff penyusutan unit produksi
Contoh
4:
Mesin digunakan 1
september 2009, harga perolehan p. 18.000.000 , nilai sisa Rp. 3.000.000,
estimasi manfaat 10.000 unit produksi, umur ekonomis 5 tahun.
Pemakaian
mesin per tahun sebenarnya :
Tahun
|
Produksi
|
2009
|
2000 unit
|
2010
|
2500 unit
|
2011
|
3000 unit
|
2012
|
1000 unit
|
2013
|
1500 unit
|
Diminta
:
a. Tariff per unit produksi
b. Penyusutan per tahun !
a. Tariff per unit produksi
b. Penyusutan per tahun !
Jawab
:
Tariff
per unit = 18.000.000 – 3.000.000 / 10.000= Rp.1.500
Tahun
|
Produksi
|
Tariff
|
Total penyusutan
|
2009
|
2000 unit
|
1.500
|
3.000.000
|
2010
|
2500 unit
|
1.500
|
3.750.000
|
2011
|
3000 unit
|
1.500
|
4.500.000
|
2012
|
1000 unit
|
1.500
|
2.000.000
|
2013
|
1500 unit
|
1.500
|
1.500.000
|
2014
|
2000 unit
|
1.500
|
2.250.000
|
5. BERDASARKAN CRITERIA
LAINNYA
5.1 Metode Kelompok dan
Gabungan
Metode
depresiasi dimana aktiva bersifat heterogen dan memiliki umur ekonomis yang
berbeda-beda dihitung secara gabungan.
Penyusutan /tahun =
tariff gabungan x total harga perolehan seluruh aktiva
Tariff gabungan = £
b, peny. Per tahun seluruh aktiva
Umur ekonomis
gabungan = H.P gabungan – NR gabungan
Jika ada pembelian aktiva baru maka
tariff penyusutan yang baru dihitung kembali dan diterapkan pada periode
berikutnya.
Contoh
5 :
Aktiva
|
H.P
|
NR
|
N
|
Mobil
|
145.000.000
|
25.0000.000
|
3
|
Truck
|
44.000.000
|
4.000.000
|
4
|
Mobil
gandeng
|
35.000.000
|
5.000.000
|
5
|
Diminta
:
Hitung penyusutan per
taun setiap aktiva memakai garis lurus.
Hitung total penyusutan
seluruh aktiva
Hitung tariff
penyusutan gabungan
Tetapkan umur
ekonomis gabungan
Jawab
:
Aktiva
|
H.P
|
NR
|
N
|
Peny per Tahun
|
Tariff gabungan
|
Umur gabungan
|
Mobil
|
145.000.000
|
25.0000.000
|
3
|
40.000.000
|
||
Truck
|
44.000.000
|
4.000.000
|
4
|
10.000.000
|
||
Mobil gandeng
|
35.000.000
|
5.000.000
|
5
|
6.000.000
|
||
Total
|
224.000.000
|
34.000.000
|
56.000.000
|
56.000.000/24.000x100=25%
|
(224.000.000-34.000.000)/56.000.000=3,39tahun
|
5.2 Metode Persediaan
Metode ini digunakan untuk menilai aktiva tetap yang
kecil-kecilseperti pekakas atau alat kecil.
Penyusutan per tahun = (pers.awal AT + pembelian AT) –
Pers.akhir AT
Contoh 6:
Jenis aktiva
|
Pesr. Awal A.T 99
|
Pembelian A.T 99
|
Pers. Akhir A.T 99
|
Penyusutan 99
|
a
|
b
|
c
|
a+b+c
|
|
Alat
dongkrak
|
10.000
|
25.000
|
5.000
|
30.000
|
Kunci
mesin
|
5.000
|
35.000
|
7.000
|
23.000
|
15.000
|
60.000
|
12.000
|
53.000
|
5.3
Metode Anuitas
Metode anuitas sangat tepat manakala biaya per periode
dari penggunaan aktiva tetap dianggap sama dengan harga perolehan aktiva
tersebut setelah habis umur ekonomisnya dan bunga dari investasi aktiva
tersebut telah deiperhiungkan didalamnya.
Peny. Per tahun = H.P – Nilai residu (nilai sekarang) /
anuitas n tahun
C.
PELEPASAN ASET TETAP
1.
Pembuangan aset tetap (disposal of plant assets)
Mencatat
beban penyusutan dari awal periode tahun pelepasan sampai tgl pelepasan :
Depreciation Expense xx
Accumulated
Depreciation xx
Mencatat
pelepasan aset tetap:
Accumulated depreciation
equipment xx
Loss on disposal of plant
asset xx
Plant Assets xx
2. Penjualan aset tetap
(sales of plents assets)
Dalam
penjualan ase tetap, perusahaan melepaskan aset tetap lamanya dan menerima kas
atau aset lainnya. Dalam hal ini akan terjadi kerugian ataupun keuntungan dari
penjualan aset tetap tersebut.
Hasil
Penjualan AT .> Nilai buku AT = Laba
Hasil
Penjualan AT < Nilai buku AT = Rugi
3.
Penukaran Aset tetap sejenis
Akuntansi
penukaran aset tetap sejenis :
Dalam
penukaran aset tetap sejenis, Jika dalam pertukaran terjadi subtansi ekonomis, maka laba atau rugi penukaran harus
diakuai.
Missal
pertukaran aset lama dengan yang baru, dimana umur ekonomis aset yang baru jauh
lebih panjang daripada aset yang lama.
Jika
dalam pertukaran tidak terjadi subtansi ekonomis, maka laba penukaran tidak diakui melainkan mengurangi harga
perolehan aset yang baru, (kyeso, int mediate Acc. Volume 1,2011,hal 524)
Akuntansi penukaran aset tetap sejenis :
Penukaran
peralatan kantor dengan peralatan kantor :
Mencatat
penyusutan dari akhir periode tahun sebelumnya ke tanggal penukaran:
Depreciation
Expense xx
Accumulated Depreciation xx
Contoh
:
Kendaraan
digunakan tgl 04-04-2010, harga perolehan Rp. 18.000.000, nilai sisa Rp.
3.000.000, umur manfaat 5 tahun
Tanggal
25/03/2012 aset tersebut dikeluarkan dari perusahaan.
Diminta
buatlah jurnal tgl 25/03/2012 jika aset tersebut ditukar dengan kendaraan baru
seharga Rp. 20.000.000, dalam hal ini perusahaan menambah uang sebesar Rp.
8.100.000, umur ekonomis kendaraan baru 4 tahun.
Jawab
:
Kendaraan
baru Rp.
20.000.000
Harga
perolehan Kendaraan lama Rp.
18.000.000
Ak.
Penyusutan 25/03/2012 Rp. 6.000.000 –
Nilai
buku Rp.
12.000.000
Kas
Rp. 8.000.000 +
Total
aset yang diserahkan Rp.
20.100.000 +
Rugi
penukaran aset tetap Rp. 100.000
Mencatat
beban penyusutan dari awal periode tahun penjualan sampai tgl penjualan :
Depreciation Expense Rp.
6.000.000
Mencatat
penukaran aset tetap / penjulan aset tetap :
Automobile Baru Rp. 20.000.000
Accumulated Depreciation-Automobile Rp. 6.000.000
Loss on exchanges of fixed assets Rp. 100.000
Automobile Lama Rp.
18.000.000
Cash Rp. 8.100.000